Pendaftaran CPNS 2018 Dipercepat Digelar Bulan Maret

Ada angin segar terkait penerimaan CPNS 2018. Pasalnya pemerintah pusat mewakili Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) akan segera merealisasikan rencana penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pemerintah juga memastikan tahun 2018 mendatang akan dilakukukan penerimaan CPNS secara besar-besaran seperti tahun 2017 kemarin melalui ujian jalur umum dan akan mempercepat proses jadwal menjadi bulan Maret 2018

Adapun info kepastian rencana penerimaan CPNS ini disampaikan langsung oleh Asisten Deputi Bidang Kebijakan Pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, KemenPAN-RB, Arizal, selesai kunjungan kerja ke Ternate, Senin (21/9)

Menurutnya, tes yang akan diadakan tahun 2018 dilaksanakan lebih awal karena tahun 2017 telah terjadi moratorium sehingga panitia pelaksanaan seleksi nasional (Panselnas) sedah jauh lebih siap dalam seleksi mendatang.

Dilain hal Dia juga menuturkan, tenaga kesehatan khususnya bidan dan perawat yang diangkat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) telah diusulkan kepada KemenPAN untuk diangkat menjadi PNS tanpa tes.

Hal ini disebabkan karena PTT ini sudah mengabdi cukup lama dan bertugas di daerah terpencil. Namun, masalah ini belum disetujui karena harus memiliki regulasi sebagai payung hukum. ”Kami masih membahasnya, belum ada penetapan,” ungkapnya.

Begitu pun dengan Pemprov Malut belum bisa memastikan mengenai rekrutmen CPNS tersebut. Kepala Bidang Pengadaan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Malut, Fahri Fuad mengatakan, Pemprov belum menerima surat pemberitahuan dari KemenPAN-RB maupun Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Karena itu Pemprov Malut tahun 2015 mendatang belum bisa dipastikan apakah akan ada penerimaan CPNS 2018 atau tidak. ”Prinsipnya Pemprov Malut menunggu informasi resmi dari Kemen PAN dan BKN,” ujarnya.(cpns-indonesia.com)

BKD Menyusun Daftar Formasi Penerimaan CPNS 2018 Kepada Menpan

CPNS BALANGAN : Bulan ini Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Balangan sedang menyusun daftar kebutuhan jumlah dan formasi terkait rencana dilaksanakannya penerimaan CPNS yang akan diadakan tahun 2016.

Sebagai catatan bahwa pemerintah menegaskan kalau tahun 2017 lalu  tidak terdapat pembukaan penerimaan CPNS secara menyeluruh dikarenakan adanya kebijakan moratorium sehingga BKD diharapkan tahun ini menganalisis dan menyusun daftar kerja dan juga jabatan tiap-tiap formasiCPNS yang akan dibuka. Setelah itu dibuat berbentuk sebuah aplikasi yang dapat dijalankan dengam sistem elektronik(e-formasi).

Seperti yang terdapat pada nomor surat B/2163/M.PAN-RB/06/2017 dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dan Reformasi Birokrasi ), menurut Kepala Bidang Pengadaan Pengembangan Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Balangan Rahmi, mengatakan analisis jabatan dan beban kerja dilakukan oleh bagian keorganisasian, setelah selesai baru diserahkan ke BKD untuk dikirim ke Menpan.

"Tahun 2018 harus lebih selektif lagi, terutama soal kebutuhan yang berkaitan dengan kouta, jika tahun 2017 masih melalui dokumen, tetapi tahun depan harus sesuai dengan anlisis jabatan dan beban kerja, oleh sebab itu tidak bisa sembarangan," katanya saat ditemui BPost.

Adapun keunggulan dari eformasi adalah dapat memuat data seperti peta jabatan yang sesuai dengan hasil analisis jabatan, berapa jumlah kebutuhan pegawai menurut analisis beban kerja, jumlah riil PNS, perkiraan PNS yang akan berhenti atau pensiun, berapa jumlah PNS yang mutasi, PNS yang meninggal dan kekurangan serta kelebihan pegawai negeri sipil.

Masih menurut Rahmi, jadwal pengumuman dan penyusunan formasi CPNS 2018 dimulai bulan November 2018 khusus untuk Kabupaten Balangan dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan.

Pengumuman Pendaftaran Penerimaan CPNS Dibuka Tahun 2018

YOGYAKARTA -- Istirahat sejenak penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan berakhir tahun 2018 yang aka datang. Hal ini seperti yang terdapat pada surat moratorium CPNS Agustus 2018 kemarin. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi mengisyaratkan membuka penerimaan pegawai negeri sipil pada 2018 melalui jalur umum.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, penerimaan CPNS 2018 nanti akan berbeda dengan sistem penerimaan CPNS 2017 lalu. Jumlah kuota yang diizinkan didasarkan pada pengajuan dari pejabat pembina kepegawaian daerah tersebut, misalanya Kota Yogyakarta, pengajuan kebutuhan pegawai harus dilakukan oleh wali kota.

Urutan pengajuan formasi CPNS di Yogyakarta adalah Wali kota menyampaikan desain kepegawaian selama lima tahun dan sudah dirinci kebutuhan pegawai setiap tahunnya, seperti kuotanyw, formasi yang dibutuhkan termasuk jumlah pegawai yang memasuki masa pensiun di daerah tersebut.

"Kebutuhan pegawai tersebut dapat disampaikan ke Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi melalui aplikasi e-formasi atau disampaikan langsung dengan 'hard copy'," tutur Yuddy.

Sedangkan proses seleksi penerimaan masih seperti biasa para calon pegawai negeri sipil tetap mengikuti rentetan seleksi seperti tes kemampuan dasar dan beberapa instansi juga memberlakukan tes kemampuan bidang. Sedangkan untuk Pegawai honorer sudah memenuhi beberapa syarat salah satunya berusia kurang dari 35 tahun maka boleh mengikuti tes tersebut.

"Namun pegawai yang sudah berusia lebih dari 35 tahun masih tetap bisa bersaing kalau ada kekosongan. Kami pun tidak harus memaksakan mengisi semua kekosongan apabila jumlah pegawai yang memenuhi syarat ternyata kurang," katanya.

Menteri Yuddy meneruskan, tahun 2018 tidak akan ada lagi pegawai di lingkungan pemerintah yang masih berstatus sebagai tenaga bantu, honorer atau pegawai tidak tetap. Di kemudian hari pemerintah hanya akan mengatur aparatur sipil negara yang di dalamnya terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

"Pemerintah yang sangat membutuhkan ahli, seperti ahli komputer bisa mengangkat melalui P3K, atau kepala badan bisa diangkat sebagai P3K," pungkasnya.